FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
SUMBER:http://wikipedia.org
Jumat, 25 Februari 2011
PENGERTIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN DAN HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Penawaran (b. Inggris: supply), dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau perkiraan.
Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.
Faktor teknologi akan memengaruhi output barang atau jasa yang akan dihasilkan produsen. Semakin tinggi teknologi, semakin cepat barang dihasilkan, maka semakin besar pula penawaran yang terjadi.
Harga-harga barang lain, termasuk di antaranya harga bahan baku, juga ikut memengaruhi penawaran. Semakin mahal harga bahan baku, semakin mahal pula harga produk yang dihasilkan. Namun biasanya, kenaikan harga bahan baku cenderung mengurangi keuntungan yang diterima oleh produsen, sehingga produsen akan mengurangi tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran.
Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
Kurva Permintaan menerangkan bagaimana sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang.
Hukum permintan adalah ketika Harga (P, sumbu Y) naik maka Quantitas (Q, sumbu X) akan turun dan sebaliknya, Kurva ini digammbar dari bawah ke atas,karena kuantitas permintaan semakin banyak ketika harga semakin turun.
terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan, diantaranya :
Faktor bukan harga. Terdapat beberapa faktor yang bukan terkait harga dari suatu barang atau jasa.diantaranya : Hubungan antar barang : 1. Barang Subtitusi (Barang Pengganti) Misalnya adalah teh dan kopi, ketika harga kopi turun maka , harga teh akan mengalami penurunan juga (berbanding lurus) 2. Barang Kompelenter (Barang pelengkap) Misalnya adalah kebutuhan akan gula terhadap kopi dan teh, ketika harga gula dan kopi naik, maka harga gula akan naik juga dikarenakan adanya permintaaan yang sama terhadap kopi dan gula.
Tingkat Pendapatan Pembeli, perubahan dalam permintaan juga dikarenakan tingkat penghasilan dari pembeli. 1. Barang Inferior, adalah barang yang dikonsumsi oleh oleh orang yang memiliki pendapatan rendah.Jika banyak pembeli yang mengalami kenikan penghasilan maka permintaan akan barang inferior pun akan berkurang. 2. Barang Essensial (Barang Primer) Adalah barang yang penting bagi masyarakat, seperti kopi, beras, dll. Untuk barang yang seperti ini maka tingkat permintaannya akan cenderung stabil (karena tidak terpengaruh tingkt pendapatan) 3. Barang Mewah adalah jenis barang yang dibeli oleh konsumen apabila pendapatan mereka sudah tinggi, contohnya adalah emas, mobil, dll. Barang ini dibeli hanya jika pembeli sudah membeli barang kebutuhan pokok mereka.
Hukum permintaan berbunyi : jumlah produk yang diminta berbanding terbalik dengan harga, artinya : Jika harga barang naik maka jumlah permintaannya akan turun dan sebaliknya, Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Tentu saja kondisi di atas bersifat ceteris paribus artinya semua faktor yang mempengaruhi berlakunya hukum permintaan dianggap tetap.
Hukum Penawaran (The Low of Supply)
Hukum penawaran menyatakan bahwa : jumlah produk yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga, artinya : Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya, Jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik dan sebaliknya, ceteris paribus.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau perkiraan.
Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.
Faktor teknologi akan memengaruhi output barang atau jasa yang akan dihasilkan produsen. Semakin tinggi teknologi, semakin cepat barang dihasilkan, maka semakin besar pula penawaran yang terjadi.
Harga-harga barang lain, termasuk di antaranya harga bahan baku, juga ikut memengaruhi penawaran. Semakin mahal harga bahan baku, semakin mahal pula harga produk yang dihasilkan. Namun biasanya, kenaikan harga bahan baku cenderung mengurangi keuntungan yang diterima oleh produsen, sehingga produsen akan mengurangi tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran.
Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
Kurva Permintaan menerangkan bagaimana sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang.
Hukum permintan adalah ketika Harga (P, sumbu Y) naik maka Quantitas (Q, sumbu X) akan turun dan sebaliknya, Kurva ini digammbar dari bawah ke atas,karena kuantitas permintaan semakin banyak ketika harga semakin turun.
terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan, diantaranya :
Faktor bukan harga. Terdapat beberapa faktor yang bukan terkait harga dari suatu barang atau jasa.diantaranya : Hubungan antar barang : 1. Barang Subtitusi (Barang Pengganti) Misalnya adalah teh dan kopi, ketika harga kopi turun maka , harga teh akan mengalami penurunan juga (berbanding lurus) 2. Barang Kompelenter (Barang pelengkap) Misalnya adalah kebutuhan akan gula terhadap kopi dan teh, ketika harga gula dan kopi naik, maka harga gula akan naik juga dikarenakan adanya permintaaan yang sama terhadap kopi dan gula.
Tingkat Pendapatan Pembeli, perubahan dalam permintaan juga dikarenakan tingkat penghasilan dari pembeli. 1. Barang Inferior, adalah barang yang dikonsumsi oleh oleh orang yang memiliki pendapatan rendah.Jika banyak pembeli yang mengalami kenikan penghasilan maka permintaan akan barang inferior pun akan berkurang. 2. Barang Essensial (Barang Primer) Adalah barang yang penting bagi masyarakat, seperti kopi, beras, dll. Untuk barang yang seperti ini maka tingkat permintaannya akan cenderung stabil (karena tidak terpengaruh tingkt pendapatan) 3. Barang Mewah adalah jenis barang yang dibeli oleh konsumen apabila pendapatan mereka sudah tinggi, contohnya adalah emas, mobil, dll. Barang ini dibeli hanya jika pembeli sudah membeli barang kebutuhan pokok mereka.
Hukum permintaan berbunyi : jumlah produk yang diminta berbanding terbalik dengan harga, artinya : Jika harga barang naik maka jumlah permintaannya akan turun dan sebaliknya, Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Tentu saja kondisi di atas bersifat ceteris paribus artinya semua faktor yang mempengaruhi berlakunya hukum permintaan dianggap tetap.
Hukum Penawaran (The Low of Supply)
Hukum penawaran menyatakan bahwa : jumlah produk yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga, artinya : Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya, Jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik dan sebaliknya, ceteris paribus.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
definisi dan masalah ekonomi
MASALAH EKONOMI yaitu masalah yang berhubungan dengan perekonomian di setiap wilayah yang meliputi beberapa masalah yg ada di dalam masyarakat.
CONTOH MASALAH EKONOMI YAITU :
1. Kemiskinan
Ya, masalah ini selalu menghantui dari satu pemerintah ke pemerintah lainnya. Masalah kemiskinan tidak akan pernah tuntas dibahas karena akan terus menerus muncul. Dalam banyak buku literatur ekonomi bahkan disebut tujuan penting ilmu ekonomi ialah menghilangakan kemiskinan.
2. Kesejahteraan
Nah, ini lawan kata dari kemiskinan. Masalah ini tergolong populer dalam ekonomi karena pada hakikatnya manusia selalu ingin kaya, makmur, dan banyak uang. Semua itu tertuju pada satu kata : kesejahteraan.
3. Lapangan Pekerjaan
Masalah ini akan selalu krusial diselesaikan karena membengkaknya peminat kerja sedangkan lapangan pekerjaan kian menyempit. Eksesnya, postur ekonomi Indonesia didominasi 80% oleh sektor informal. Mereka umumnya bekerja sebagai pedagang kaki lima, usaha kecil menengah, dst.
4. Harga
Setiap perayaan hari besar keagamaan masalah ekonomi yang satu ini akan selalu muncul ke permukaan. Apalagi kalau menyangkut sembilan bahan pokok (sembako). Masyarakat sensitif sekali dengan masalah harga, apalagi ibu rumah tangga yang suka ngedumel kalau harga-harga sembako membumbung tinggi.
5. Profit
Ilmu ekonomi pasti selalu membahas masalah yang satu ini. Bagaimana kita mampu menaikkan laba dengan sekecil kecilnya modal. Itu adalah prinsip utama ekonomi.
6. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi pasti akan selalu beragam tiap negara. Sebut saja kapitalisme, sosialisme, mix (campuran), dsb. Namun, sekarang ini dunia disebut sebut memasuki fase non ideologis, dimana corak sistem ekonomi tersebut melebur menjadi satu.
7. Inflasi
Ya, bagi yang bergelut dengan lingkup makro akan terus berkutat dengan masalah yang satu ini. Secara sederhana inflasi bisa diartikan sebagai situasi dimana harga terus menerus mengalami kenaikan.
8. Pertumbuhan Ekonomi
Dari kacamata makro pertumbuhan ekonomu suatu negara mencerminkan menggeliatnya atau menurunnya situasi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ini bisa dipandang dari aspek produk domestik bruto (PDB), total ekspor impor, dst.
9. Hutang
Berapa banyak sebuah negara memiliki utang? Bahkan ilmu ekonomi kontemporer mengenal istilah debt trap (perangkap hutang). Sebuah analisis masalah untuk mengetahui apakah negara pengutang tersebut telah terjerat ke dalam perangkap hutang.
10. Ekonomi Politik
Era sekarang ini ilmu ekonomi tidak bisa berdiri sendiri. Masalah ekonomi tidak bisa diselesaikan dengan memakai pandangan tunggal. Sebab itu politik terintegrasi untuk melihat permasalahan secara lebih luas dan dalam.
CONTOH MASALAH EKONOMI YAITU :
1. Kemiskinan
Ya, masalah ini selalu menghantui dari satu pemerintah ke pemerintah lainnya. Masalah kemiskinan tidak akan pernah tuntas dibahas karena akan terus menerus muncul. Dalam banyak buku literatur ekonomi bahkan disebut tujuan penting ilmu ekonomi ialah menghilangakan kemiskinan.
2. Kesejahteraan
Nah, ini lawan kata dari kemiskinan. Masalah ini tergolong populer dalam ekonomi karena pada hakikatnya manusia selalu ingin kaya, makmur, dan banyak uang. Semua itu tertuju pada satu kata : kesejahteraan.
3. Lapangan Pekerjaan
Masalah ini akan selalu krusial diselesaikan karena membengkaknya peminat kerja sedangkan lapangan pekerjaan kian menyempit. Eksesnya, postur ekonomi Indonesia didominasi 80% oleh sektor informal. Mereka umumnya bekerja sebagai pedagang kaki lima, usaha kecil menengah, dst.
4. Harga
Setiap perayaan hari besar keagamaan masalah ekonomi yang satu ini akan selalu muncul ke permukaan. Apalagi kalau menyangkut sembilan bahan pokok (sembako). Masyarakat sensitif sekali dengan masalah harga, apalagi ibu rumah tangga yang suka ngedumel kalau harga-harga sembako membumbung tinggi.
5. Profit
Ilmu ekonomi pasti selalu membahas masalah yang satu ini. Bagaimana kita mampu menaikkan laba dengan sekecil kecilnya modal. Itu adalah prinsip utama ekonomi.
6. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi pasti akan selalu beragam tiap negara. Sebut saja kapitalisme, sosialisme, mix (campuran), dsb. Namun, sekarang ini dunia disebut sebut memasuki fase non ideologis, dimana corak sistem ekonomi tersebut melebur menjadi satu.
7. Inflasi
Ya, bagi yang bergelut dengan lingkup makro akan terus berkutat dengan masalah yang satu ini. Secara sederhana inflasi bisa diartikan sebagai situasi dimana harga terus menerus mengalami kenaikan.
8. Pertumbuhan Ekonomi
Dari kacamata makro pertumbuhan ekonomu suatu negara mencerminkan menggeliatnya atau menurunnya situasi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ini bisa dipandang dari aspek produk domestik bruto (PDB), total ekspor impor, dst.
9. Hutang
Berapa banyak sebuah negara memiliki utang? Bahkan ilmu ekonomi kontemporer mengenal istilah debt trap (perangkap hutang). Sebuah analisis masalah untuk mengetahui apakah negara pengutang tersebut telah terjerat ke dalam perangkap hutang.
10. Ekonomi Politik
Era sekarang ini ilmu ekonomi tidak bisa berdiri sendiri. Masalah ekonomi tidak bisa diselesaikan dengan memakai pandangan tunggal. Sebab itu politik terintegrasi untuk melihat permasalahan secara lebih luas dan dalam.
Langganan:
Postingan (Atom)